Entahlah, mungkin ini juga salah satu kutukan nya?

 Yakini masa depan itu punya kemungkinan baik yang tak terbatas jumlahnya

Takut akan masa depan itu wajar, tapi lihat sisi lain dari masa depan yang kemungkinan besar akan menjadi hal baik yang tak terhitung jumlahnya.

Rasanya aneh, aku mencatat paragraf itu sebelumnya. Sudah lumayan lama aku menulisnya, anehnya sekarang aku sangat takut akan masa depan itu. Aku takut akan kegagalan apalagi yang harus aku lewati, berapa kegagalan lagi yang harus aku maklumi, dan berapa lama aku harus menunggu untuk keberhasilanku.

Aku, orang yang selalu gagal mendapatkan kesempatan apapun dihidup ini. Selama hampir 20 tahun aku hidup, kenapa aku selalu gagal dalam hal apapun. Bahkan aku ingin mendapatkan mainan sewaktu kecil saja, gagal. Waktu aku masih duduk disekolah dasar, aku ingin menjadi seorang ketua kelas tapi kenapa aku ga bisa mendapatkan hal itu. Selama 6 tahun selalu gagal mendapatkannya, padahal aku salah satu murid paling aktif waktu itu. 

Berpindah di bangku SMP, aku mengikuti organisasi intrasekolah (OSIS) aku ingin menjadi ketua MPK. Dan aku juga gagal mendapatkannya. Di pramuka SMP, aku juga ingin menjadi ketua pramuka, karena gagal menjadi ketua MPK. Dan aku gagal lagi mendapatkannya. 

Mencoba pengalaman baru di bangku SMA, aku mengikuti pramuka lagi aku ingin mencoba jabatan yang lebih rendah dari seorang ketua, aku ingin menjadi koordinator di salah satu divisi nya. Dan itu juga gagal. Aku juga ingin sekali menjadi ketua pelaksana di sebuah event yang lumayan besar, dan gagal lagi. Aku juga mencoba untuk mengikuti seleksi OSIS, mengikuti beberapa tahapan tes yang menurutku itu hal yang basic karena aku sudah mempunyai pengalaman sebelumnya, dan aku mengikuti tes itu dengan sungguh-sungguh. Tetap saja aku gagal mendapatkannya. Aku mengikuti audisi untuk penampilan band disekolah, dan gagal lagi. Aku juga menjadi salah satu siswa eligible di sekolah, walaupun untuk sebelumnya aku gagal mendapatkannya tapi aku masih diberi kesempatan, karena ada yang mengundurkan diri dan ditunjuklah aku menjadi salah satu siswa eligible. Aku mendaftar ke PTN yang aku inginkan, dan tetap saja gagal lagi. Dan ini yang terbaru, aku mengikuti seleksi di salah satu kampus pariwisata yang lumayan terkenal di Bandung, mengikuti tes selama 2 hari, dan aku berdiam di Bandung untuk sementara. Tetap saja gagal lagi, selalu gagal.

Kenapa? Ada apa dengan semua kegagalan yang aku alami ini? Pertanda apa kegagalan ini? Semua orang terdekatku menyemangatiku, mereka bilang akan ada kesempatan untuk berhasil suatu hari nanti. Dan itu kapan?!?!

Aku sangat muak dengan semua kegagalan ini, apa untungnya hidup dengan penuh kegagalan yang aku alami. Bahkan dalam hal hubungan pertemanan, hubungan romansa yang aku alami, hubungan ku dengan keluarga dirumah, itu saja gagal.

Terus mencoba bertahan dengan kegagalan ini, mencoba menghadapi situasi ini dengan ikhlas, tapi aku merasa dikutuk.

Kutukan macam apa ini?

Apa hal yang membuatku gagal dalam kesempatan yang aku ambil?

Terus saja, kegagalan mengutukku. Kalimat penghibur yang mereka beri, rasanya percuma.

Bukan berarti aku tidak menghargai mereka, aku sangat senang mereka menghiburku. Tapi aku selalu mengecewakan mereka dengan kegagalan ini.

Kenapa orang-orang disana selalu berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kenapa dari banyaknya kesempatan yang mereka ambil, mereka pasti mendapatkan salah satunya.

Sementara aku, selalu mencoba untuk berhasil tapi kenyataan nya gagal lagi.

Aku semakin takut untuk melanjutkan hidup ini. Takut akan kegagalan apalagi yang akan aku alami.

Berapa tahun lagi keberhasilan menghampiriku?

Dan berapa lama kutukan kegagalan ini diam di dalam diriku?

Mungkin untuk sekarang, aku tarik tulisan ku. Entah sampai kapan.

Bahkan mencintai diri sendiri saja, aku gagal melakukannya....

Comments

Popular posts from this blog

Rasa-rasanya Baru Kemarin

Hope